Perjalanan Panjang - Dulu Jawa Barat adalah sebuah daerah yang menurut pandangan ku terlalu jauh untuk dijangkau. Lahir di Pekalongan dan kata my trip my adventure belum terlintas dibenak kala itu. Melancong ke Semarang yang salah satu kota metropolitan saja entah kapan bisa dijangkaunya..heheh.
Sobat taulah bagaimana perjungan mengais rejeki kala itu. Syukur – syukur alhamdulillah masih bisa menyelesaikan sekolah. Dan alhamdulillah tungku pun masih bisa ngebul. Tak apalah gak bisa melihat keindahan candi Borobudur, kawah putih ataupun monas. Bermain kelereng, petak umpet itu sudah sangat menyenangkan kala itu.
Seiring berjalannya waktu langkah kaki semakin panjang mulai dari melancong ke Solo untuk mondok di Pesantren, kemudian lanjut ke Palu-Sulawesi Tengah untuk mencari pengalaman hidup dan setelah lima tahun berselang akhirnya hijrah ke Cilegon-Banten. Toh seperti itu kata Monas dan Bandung Varis Van Java masih terlalu jauh untuk ku raih.
Sekedar meluangkan waktu tanpa agenda yang benar – benar berarti untuk ke Bandung atau wilayah Jawa Barat seperti tidak mungkin. Hehehe. Separah itukah nasib ku. Sebenarnya tidak juga. Memang karena semenjak kecil sudah terbiasa hidup bergelayut dengan rumah mentok-mentok tamasya ke Masjid terdekat untuk menjalankan sholat lima waktu. Dan sampai sekarang aku pun cukup malas untuk rekreasi ataupun jalan-jalan. Heheheh
Jawa Barat yang masih asing bagiku. Keramaian kota Bandung yang hanya ada di angan – angan kala itu akhirnya semakin menjadi terang. Mendadak kaki ku digerakan untuk menginjakan kaki di tanah bobotoh mania. Jodoh ku ternyata ada di Jawa Barat. Dan terang sudah dulu yang awalnya hanya di angan – angan tentang suasa kota mojang priangan sekarang bisa menikmati gemerlap keramaiannya, dan dingin cuaca serta suasanya.
Dua tahun berselang akhirnya aku ditugaskan untuk mengkoordinir pembangunan cabang baru dan lagi-lagi akhirnya kaki ku semakin panjang melangkah mengelilingi Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Ciamis. Cabang baru suasana baru.
Alhamdulillah sudah hamper enam bulan berdiri disini. Suasana yang nyaman walaupun terkadang ada riak – riak pertentangan karena baru mulai dibangunnya dunia industri di bumi galuh ini. Mungkin karena baru kali ini masyarakat hidup dikelilingi dengan suara mesin. Yang sebelumnya lebih sering bergelayut dengan angin sepoi – sepoi sambil memetik pete dari pohonnya.
Entah sampai kapan akan disini. Semoga bisa selalu memberikan yang terbaik.*ns
Posting Komentar
Posting Komentar